-
0 Komentar

Penyuluhan kesehatan tentang HIV AIDS, infeksi menular seksual dan penggunaan antibiotik oleh dr. Karunita Yusuf, Sp.PD (Spesialis Penyakit Dalam) bersama Tim PKRS di ruang tunggu poliklinik pada Senin, 16 oktober 2023.
APA ITU HIV AIDS ?
AIDS atau Acquired Immune Deficiency Syndrome adalah kondisi ketika sistem kekebalan tubuh sudah tidak mampu lagi melawan infeksi yang masuk. Perbedaan HIV dan AIDS ini terletak pada konteksnya. HIV adalah virus yang menyebabkan melemahnya sistem imunitas tubuh. Sedangkan, AIDS adalah kondisi gangguan kesehatan yang diakibatkan dari melemahnya sistem imunitas tubuh tersebut sehingga penderita HIV/AIDS rentan terkena penyakit tertentu seperti TB(tuberkulosis), infeksi saluran pernapasan akut (ispa), dan beberapa jenis kanker dan lain sebagainya.
Human Immunodeficiency Virus atau biasa disingkat dengan HIV adalah salah satu jenis virus yang dapat menyebabkan penyakit serius bagi penderitanya. Lantaran, HIV adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia dimana, sel tersebut memiliki peran penting untuk menjaga imun tubuh dan memerangi infeksi yang masuk ke dalam tubuh. Apabila tidak ditangani sesegera mungkin, infeksi HIV ini dapat berkembang hingga mencapai stadiun akhir yakni AIDS.
PENYEBAB DAN PENGOBATANNYA ?
Sebelum mendapatkan pengobatan, dokter biasanya akan melakukan diagnosis terlebih dahulu untuk memastikan HIV yang dialami oleh pasien. Beberapa pemeriksaan yang akan dilakukan oleh dokter untuk mendiagnosis HIV adalah tes antibodi, tes antigen, pemeriksaan sel CD4, serta pemeriksaan HIV RNA.Apabila pasien sudah dipastikan menderita penyakit HIV/AIDS, dokter kemudian akan memberikan penanganan medis. Memang, penyakit HIV adalah kondisi yang belum ditemukan obat untuk menyembuhkannya. Akan tetapi, dokter akan memberikan antiretroviral (ARV) sebagai langkah pengobatan HIV dan AIDS.
HIV adalah virus yang dapat menyebabkan AIDS. Di samping itu, ada beberapa faktor risiko yang dapat memicu penularan HIV. Berikut di antaranya : Bergonta-ganti pasangan dalam melakukan hubungan seksual serta tidak menggunakan alat kontrasepsi, menggunakan jarum suntik yang telah dipakai oleh orang lain, menggunakan alat makan bersama-sama dengan penderita HIV, transfusi darah yang alatnya tidak steril dan mengidap penyakit STD atau penyakit menular seksual lainnya.

Penyuluhan dibawakan oleh dr. Karunita Yusuf, Sp.PD (Spesialis Penyakit Dalam) di ruang tunggu poliklinik bersama dengan Tim PKRS. Peserta penyuluhan dari pasien dan keluarga yang berkunjung ke poliklinik. Dalam penyuluhan ada sesi tanya jawab kepada dokter, peserta yang aktif dalam penyuluhan mendapatkan rewards dan souvenir dari Tim PKRS.
