In House Training Budaya Keselamatan Rumah Sakit oleh dr. Irmayani Muhammad, Sp.PD di Aula Pertemuan RS. Maryam Citra Medika. (Selasa, 13 September 2022)
Semua organisasi mempunyai budaya kerja masing-masing. Biasanya budaya kerja dalam organisasi ini bisa langsung dirasakan setelah masuk kedalamnya. Misalnya ketika masuk ke salah satu unit di rumah sakit, maka akan bisa segera menilai apakah petugasnya ramah, siap membantu, pelayanannya cepat, dan lain sebagainya yang terkait tentang kebiasaan-kebiasaan petugas yang akan berdampak langsung kepada pasien, keluarga pasien, sesama karyawan bahkan sampai berdampak kepada lingkungan sekitar seperti fasilitas, sarana dan prasaranan yang ada di rumah sakit.
Perubahan budaya sangat terkait dengan pendapat dan perasaan individu-individu dalam organisasi. Kesempatan untuk mengutarakan opini secara terbuka, dan keterbukaan ini harus diakomodasi oleh sistem sehingga memungkinkan semua individu untuk melaporkan dan mendiskusikan terjadinya adverse events. Budaya tidak saling menyalahkan memungkin individu untuk melaporkan dan mendiskusikan adverse events tanpa khawatir akan dihukum. Aspek lain yang penting adalah memastikan bahwa masing-masing individu bertanggung jawab secara personal dan kolektif terhadap patient safety dan bahwa keselamatan adalah kepentingan semua pihak.
Kegiatan in house training budaya keselamatan rumah sakit dilaksanakan di aula pertemuan dengan melibatkan semua karyawan rumah sakit maryam citra medika tanpa terkecuali. Kegiatan dilaksanakan selama sehari dengan dibagi 2 sesi pagi dan siang agar karyawan yang sementara masuk shif bisa ikut di sesi selanjutnya.
In House Training Manajemen Fasilitas Keselamatan Rumah Sakit oleh Ketua Perkumpulan Ahli Keselamatan Konstruksi Indonesia (PAKKI) Sulawesi Selatan. Jum’at – Sabtu, 2-3 September 2022 di aula pertemuan RS. Maryam Citra Medika
Memahami peraturan perundang-undangan dan urgensi pengelolaan Sistem Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK) Rumah Sakit dalam SNARS 2018 edisi 1. Rumah sakit sebagai institusi kesehatan sudah seharusnya dapat meminimalisir risiko dan potensi berbahaya di lingkungan Rumah sakit sehingga memberikan rasa aman dan nyaman kepada Pasien, Petugas, Pengunjung serta Lingkungan Rumah sakit. Dalam standar Akreditasi Rumah Sakit 2012 Pokja Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK) bahwa tujuan Manajemen Fasilitas dan Keselamatan Rumah sakit adalah agar RS menyediakan seluruh fasilitas fisik dan peralatan medis yang aman & fungsional serta terdapat petugas yang dapat mengelola secara integral dan efektif. Dengan dasar tersebut maka para Manajer dan Teknisi di Rumah sakit harus dapat menerapkan manajemen risiko untuk mengurangi dan mengkontrol risiko, mencegah kecelakaan dan luka, dan memelihara alat sesuai kondisi.
Rumah Sakit Maryam Citra Medika bersama Tim Pokja Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK) mengadakan kegiatan In House Training bersama Perkumpulan Ahli Keselamatan Konstruksi Indonesia (PAKKI) Sulawesi Selatan yang di ikuti oleh 120 karyawan yang dibagi menjadi 2 sesi untuk hari jum’at 2 september dan sabtu 3 september 2022.
Rumah sakit perlu membuat rencana induk atau rencana tahunan Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK) yang mencakup : (1). Keselamatan dan Keamanan sebagai suatu tingkatan keadaan tertentu di mana gedung, halaman/ ground dan peralatan rumah sakit tidak menimbulkan bahaya atau risiko bagi pasien, staf dan pengunjung serta proteksi dari kehilangan, perusakan dan kerusakan, atau akses serta penggunaan oleh mereka yang tidak berwenang.(2) Bahan berbahaya-penanganan, penyimpanan dan penggunaan bahan radioaktif dan bahan berbahaya lainnya harus dikendalikan dan limbah bahan berbahaya dibuang secara aman. (3). Manajemen emergensi-tanggapan terhadap wabah, bencana dan keadaan emergensi direncanakan dan efektif (4). Pengamanan kebakaran-properti dan penghuninya dilindungi dari kebakaran dan asap. (5). Peralatan medis- peralatan dipilih, dipelihara dan digunakan sedemikian rupa untuk mengurangi risiko (6). Sistem utilitas -listrik, air dan sistem pendukung lainnya dipelihara untuk meminimalkan risiko kegagalan pengoperasian.
Rumah sakit dituntut dapat mengimplementasi Manajemen Fasilitas dan Keselamatan di Rumah sakit secara Efektif dan proporsional agar memberikan pelayanan yang optimal, memberikan rasa aman, nyaman kepada Pasien dan Karyawan serta mempersiapkan diri menghadapi penilaian Akreditasi sesuai standar terbaru.
Adapun tujuan In House Training Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK) Rumah Sakit Maryam Citra Medika adalah :
Untuk memahami Peraturan Perundang Undangan Dan Urgensi Pengelolaan Sistem Manajemen Fasilitas Dan Keselamatan (MFK) Rumah Sakit Dalam Kemenkes
Memberikan Acuan Bagi Rumah Sakit Dalam Membuat Rencana Induk Atau Rencana Tahunan MFK Yang Mencakup: Keselamatan Dan Keamanan, Bahan Berbahaya, Manajemen Emergensi, Keselamatan Kebakaran, Pengelolaan Dan Pemeliharaan Peralatan Medis Serta Sistem Utilitas;
Memberikan Bekal Kemampuan Manajerial Dan Teknis Dalam Menyediakan Fasilitas Yang Aman Dan Berfungsi Baik, Baik Fasilitas Fisik, Peralatan Medis Maupun Sumberdaya Manusia Serta Meminimalisir Risiko Dan Potensi Berbahaya Dilingkungan Rumah Sakit Sesuai Standar Akreditasi Kemenkes
Menganalisis, Memonitor Dan Mengevaluasi Implementasi Manajemen Fasilitas Dan Keselamatan Rumah Sakit Sesuai Dengan Standar Akreditasi Kemenkes
Memberikan Kemampuan Dalam Mempersiapkan Akreditasi Rumah Sakit Kemenkes Manajemen Fasilitas Dan Keselamatan (MFK) Rumah Sakit Secara Efektif Dan Komprehensif
In House Training Diagnosis Stunting dan Wasting Pada Anak oleh dr. Andriana Susanti, Sp.A.,M.Kes bersama dengan ahli gizi dari Puskesmas Polongbangkeng Utara, Puskesmas Pattallassang dan Puskesmas Polongbangkeng Selatan. Kamis, 01 September 2022
Sebagian besar masyarakat mungkin belum memahami istilah yang disebut stunting. Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya. Permasalahan stunting dan gizi pada bayi dan anak menjadi permasalahan prioritas nasional yang perlu ditangani bersama antara pemerintah, swasta dan masyrakat.
Ketua Tim Stunting Rumah Sakit Maryam Citra Medika, dr. Andriana Susanti, Sp.A.,M.Kes melakukan In House Training tentang diagnosis stunting dan wasting pada anak dengan mengundang masing-masing ahli gizi dari puskesmas polongbangkeng utara, puskesmas pattallassang dan tenaga ahli gizi dari puskesmas polongbankeng selatan bersama dengan dokter umum dan perawat anak dari perawatan lily Rumah Sakit Maryam Citra Medika pada hari kamis 01 September 2022 di Aula Pertemuan.
Dalam kegiatan In House Training, peserta dilatih untuk menghitung berat badan ideal anak menggunakan metode penilaian status gizi menurut WHO. Peserta in house training mencoba melakukan penilaian status gizi dengan beberapa contoh kasus yang dialami pada anak untuk kemudian dihitung status gizi nya berdasarkan metode perhitungan menggunakan grafik yang sesuai dengan umur dan jenis kelamin.
dr. Andriana Susanti, Sp.A.,M.Kes mengatakan isu stunting kini gencar dikulik berbagai elemen masyarakat, terlebih pemerintah yang muali menyikapi masalah pertumbuhan anak ini. Tak hanya itu, menurut WHO, stunting atau pertumbuhan yang terhambat mencerminkan proses kegagalan untuk mencapai potensi pertumbuhan linier sebagai akibat dari kondisi kesehatan atau gizi yang kurang optimal.
Berdasarkan populasi, tingkat stunting yang tinggi dikaitkan dengan kondisi sosial ekonomi yang buruk dan peningkatan risiko sering dan awal terpapar dengan kondisi buruk seperti penyakit atau praktik pemberian makan yang tidak tepat.
Sementara, penurunan tingkat stunting nasional biasanya menunjukkan perbaikan dalam kondisi sosial ekonomi secara keseluruhan suatu negara.
Tim Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) melakukan penyuluhan kesehatan tentang faktor risiko diabetes melitus bersama dr. Farah Pratiwi Rischy, Sp.PD di Poliklinik Rumah Sakit Maryam Citra Medika, Rabu 24 Agustus 2022.
Diabetes melitus merupakan penyakit serius yang tidak boleh dianggap biasa saja karena bisa menyebabkan komplikasi kesehatan yang fatal, seperti penyakit jantung, gagal ginjal, kebutaan, amputasi, bahkan sampai kematian. Namun, diabetes melitus (DM) sebenarnya adalah penyakit yang bisa dicegah. Salah satu caranya adalah dengan mengetahui faktor-faktor risiko diabetes mellitus itu sendiri. Salah satu cara meningkatkan pengetahuan para pengunjung Rumah Sakit tentang tentang faktor risiko diabetes melitus adalah dengan melakukan penyuluhan kesehatan.
Pengunjung rumah sakit maupun pasien poliklinik yang sedang mengantri pemeriksaan terlihat sangat antusias mengikuti penyuluhan yang dilakukan. Terdapat sesi tanya jawab yang akan langsung dijawab oleh dr. Farah Pratiwi Rischy, Sp.PD bagi pengunjung atau pasien yang ingin mengajukan pertanyaan seputar penyakit diabetes melitus dan pencegahannya. Tim PKRS juga menyiapkan beberapa souvenir yang akan diberikan kepada pengunjung yang mengajukan pertanyaan.
Selain faktor risiko diabetes melitus dan pencegahannya, Tim PKRS juga bersama dengan Komite PPI ikut mensosialisasikan tentang penyakit TB dan Perilaku Hidup Bersih & Sehat (PHBS) seperti etika batuk dan 6 momen cuci tangan yang benar kepada pengunjung dan pasien poliklinik.
Penyuluhan kesehatan yang dilakukan oleh Tim PKRS yang di dampingi oleh dr. Farah Pratiwi Rischy, Sp.PD di ruang tunggu poliklinik RS. Maryam Citra Medika berjalan dengan penuh suka cita oleh para pengunjung dan pasien yang ikut karena selain menambah pengetahuan mereka terkait pencegahan diabetes, mereka pun juga bisa mengetahui bagaima sikap dan perilaku hidup bersih dan sehat terkhusus etika batuk di depan umum. selain itu terlihat kegembiraan bagi peserta penyuluhan yang mendapatkan souvenir karena aktif bertanya kepada pemateri terkait materi penyuluhan yang disampaikan.